Selasa, 30 September 2014

Latihan Rutin Pramuka 26 September 2014


Journal Writing




Hari/tanggal               : Jum’at, 26-09-2014

Perihal                       :  Latihan Rutin Pramuka

Penulis                       : Firman Agung Nugroho


Salam Pramuka…!

Apa kabar adik-adik dan kakak-kakak Pramuka ?. Semoga kita selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Ini… Kakak Krani ini akan menceritakan kembali kegiatan latihan rutin pramuka tanggal 26 September 2014. Siapa sih yang ga tau Kakak Krani SMA 3 Kuningan yang gagah dan ganteng ?. Ya pasti siapa lagi kalo buan Kak Firman. Barang kali ada yang ingin mengulang cerita tentang kegiatan latihan rutin pramuka, silahkan adik-adik dan kakak-kakak simak bersama.

Hari Jum’at tanggal 26 September 2014, latihan rutin dimulai pada jam 01:00 WIB, langsung melaksanakan upacara. Setelah upacara seperti biasanya yang selalu membuat para adik-adik bulu kuduknya berdiri, yaitu Inspeksi. Yaaah…. memang, Inspeksi diibaratkan seperti suatu hukuman bagi yang melanggar aturan, padahal Inspeksi merupakan cara untuk menilai diri apakah kita mematuhi aturan atau tidak, seperti yang diajarkan dalam Kepramukaan. Apabila kita mematuhi aturan kitu, kita mendapat ketenangan hati (aman), tetapi kalau kita melanggar aturan itu, kita harus siap menghadapi konsekuensinya . Aturan tersebut juga untuk kebaikan kita juga. Setelah itu langsung mulai pada acara intinya yaitu praktek teknik kepramukaan. Tekniknya adalah Pioneering, Semaphore, dan Peraturan Baris-Berbaris (PBB). Tiap teknik dipegang oleh 5 atau 6 Kakak Bantara, dan tiap kelompok dipegang oleh 1 Kakak Bantara.

Untuk yang mengajar Pioneering adalah Kak Meli, Kak Yanka, Kak Setia, Kak Ikhsan, dan Kak Nandio, dan Kak Azhar.

Untuk yang mengajar Semaphore adalah Kak Nisa, Kak Annida, Kak Lusy, Kak Felia, Kak Widianti, dan Kak Reni.

Untuk yang mengajar PBB adalah Kak Dea, Kak Rai, Kak Chika, Kak Intan, Kak Enok.

Selain itu juga terdapat Kak Shella, Kak Risma, Kak Dian Ayu yang setia menemani para adik-adik kelas yang sakit. Semoga cepat sembuh ya adik… Setelah pembelajaran satu teknik selesai Kakak Bantara akan mengganti kelompok-kelompok yang telah belajar salah satu teknik.

Naaah… Kak Firman tugasnya apa ?. Nah terus yang rajin dan baik hati merangkum kegiatan kepramukaan itu siapa ? Masa Mang Udin. Setelah itu karena memang sudah waktunya, maka semua adik-adik dipesilahkan untuk meninggalkan lapangan menuju kelas untuk makan, untuk menambah tenaga yang sudah hilang. “Makan Kak Minum Kak Makan Minum”. Bagi yang beragama Islam dipersilahkan untuk sholat Ashar. Setelah itu kembali ke kelas untuk pengambilan uang kas dan bawang yang sebelumnya sudah ditugaskan. Karena sudah borink maka Kakak Bantara memutuskan untuk bermain permainan bersama adik-adik, seru atau tidaknya itu tergantung kepada masing-masing. Ibarat jika lidah sakit, maka makanan seenak apapun seperti Pizza, Hamburger, Sorabi, dan Pia-pia akan terasa hambar. Setelah itu, karena sudah terlalu sore, maka tidak melaksanakan upacara penutupan dan langsung berdo’a di kelas saja. Kalo sudah yang namanya pulang pasti pada bahagia, jangankan adik-adik, pemimpin se-jagad raya juga akan senang kalo sudah pulang dari pekerjaannya ke rumah bertemu orang-orang yang di sayanginya.

Begitulah cerita tentang latihan rutin pramuka tanggal 26 September 2014. Mungkin ada kata-kata yang menyinggung, oleh karena itu Kakak meminta maaf dan Terima Kasih atas perhatiannya.

Senin, 15 September 2014

PBB ( Peraturan Baris Berbaris)


Pengertian
Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah suatu latihan wujud fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu dalam Pramuka.

Maksud dalam Peraturan Baris Berbaris
Maksud umum: Suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan antara hak dan kewajiban.
Maksud khusus: Menanamkan rasa disiplin dan mempertebar rasa semangat kebersamaan.

Tujuan Peraturan Baris Berbaris
Tujuan dari baris berbaris yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa persatuan, rasa disiplin, dan rasa tanggung jawab serta dapat dipercaya.
Jasmani yang tegas tangkas artinya mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
Rasa persatuan artinya adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
Rasa disiplin artinya mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain dari pada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
Rasa tanggung jawab artinya keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Manfaat Peraturan Baris Berbaris
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari baris berbaris antara lain:

  • Melatih daya konsentrasi.
  • Belajar tentang solidaritas tim.
  • Belajar mendengar dan patuh.
  • Belajar untuk diam dan mengatur emosi.


Fungsi berdiri dalam barisan

  • Memudahkan pengawasan dan penertiban para anggota
  • Memudahkan pembagian jatah secara merata
  • Memudahkan menghitung jumlah anggota


Macam-macam baris berbaris
Dalam Peraturan Baris Berbaris dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

  • Peraturan Baris Berbaris menggunakan tongkat
  • Peraturan Baris Berbaris tanpa tongkat/tidak menggunakan tongkat
 
Bentuk-bentuk baris berbaris


1. BERDERET
Kedua lengan tangan dibentangkan kesamping, setinggi bahu, telapak tangan terbuka dan menghadap ke bawah. Aplikasi barisannya : Anggota berbaris lurus secara berderet menghadap ke instruktur barisan

2. ANGKARE

Kedua lengan tangan dikepalkan dan diacungkan ke atas. Aplikasi barisannya : Anggota berbaris membentuk hurif U (bentuk U siku 90 derajat) dengan Intruktur/ketua tepat berada di tenganh barisan. Barisan yang beada di samping kanan dan kiri intrukstur barisan, saling berhadapan satu dengan yang lainnya. Dan barisan yang berada di depan intruktur barisan, saling berhadapan dengan intruktur barisan.

3. LINGKARAN BESAR
Kedua ujung jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran besar (ada jarak antar anggota satu dengan yang lain). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran.


4. LINGKARAN KECIL
Kedua ujung telunjuk dan ibu jari tangan di lekatkan tepat diatas kepala / membuat lingkaran dengan kedua tangan disekeliling badan. Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk lingkaran kecil (bahu anggota satu dengan yang lain menempel). Semua anggota menghadap ke pusat titik tengah lingkaran. Instruktur Barisan berada tepat di tengah lingkaran.



5. SETENGAH LINGKARAN 
Kedua belah tangan di bentangkan lurus ke samping bawah dan di gerakkan dari kanan ke kiri, kiri ke kanan di depan badan Aplikasi Barisannya: Anggota membentuk setengah lingkaran. arah anggota semua menghadap ke pusat setengah lingkaran. Ketua/Instruktur berada tepat di tengah setengah lingkaran. Jarak anggota satu dengan yang lain bisa rapat atau renggang.



6. KOLONE TERBUKA
Kedua belah tangan diangkat setinggi bahu, jari-jari merapat menghadap ke dalam Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling bertolak belakang regu dengan regu lainnya.



7. KOLONE TERTUTUP
Kedua belah tangan dikepalkan dan di angkat di depan badan setinggi bahu, kepalan antar dua tangan rapat. 
Aplikasinya: Regu membentuk barisan yang saling berhadapan antara regu satu dengan regu lainnya.



8. ANAK PANAH
Kedua belah tangan diangkat di depan dada dan jari-jari dirapatkan. kedua telapak tangan ditempelkan, dengan posisi semua jari tangan menghadap ke atas. Aplikasinya: Anggota membentuk beberapa barisan lurus yang terpusat pada satu titik


9. PERLOMBAAN
Kedua belah tangan dikepalkan dan menjulur lurus ke.depan. Aplikasi Barisannya : Tiap regu berbaris menghadap satu arah intruktur.


10. BENTUK SELAT
Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling berhadapan, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu berbaris lurus dan saling berhadapan satu dengan yang lain.
Catatan: Bentuk barisan ini kadang juga disebut dengan Selat Tertutup



11. SELAT TERBUKA / SELAT BALIK
Kedua belah tangan dijulurkan kedepan dengan posisi telapak tangan terbuka dan saling bertolak belakang, jari-jari tangan merapat. Aplikasi Barisannya : Dua regu berbaris lurus dan saling bertolak belakang (adu punggung) satu dengan yang lain.


12. RODA
Kedua belah tangan dikepalkan dan bersilang di depan dada. Aplikasi Barisannya : Empat regu menghadap satu titik dari empat arah


13. BERBANJAR
Tangan kanan di julurkan miring ke atas, dengan posisi telapat tangan terbuka dan menghadap kedepan Aplikasi Barisannya : Semua anggota membentuk satu baris lurus menghadap ke intruktur barisan.

Sumber gambar :
http://infojempol.blogspot.com/2012/02/bentuk-barisan-formasi-baris-berbaris.html

Semaphore

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan.

 



Sabtu, 06 September 2014

Pioneering



Bidang Tali Temali

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misalnya kayu, balok, bambu dan sebagainya.


Macam simpul dan kegunaannya


  • Simpul ujung tali

Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas


  • Simpul mati

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin


  • Simpul anyam

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering


  • Simpul anyam berganda

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah


  • Simpul erat

Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan


  • Simpul kembar

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin


  • Simpul kursi

Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan


  • Simpul penarik

Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar


  • Simpul laso


 Gunanya untuk mengikat leher binatang


Macam Ikatan dan Kegunaannya


  • Ikatan pangkal

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.


  • Ikatan tiang

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.


  • Ikatan jangkar

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.


  • Ikatan tambat

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.


  • Ikatan tarik

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.


  • Ikatan turki

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher


  • Ikatan palang

Gunanya untuk mengikat bambu panjang dan bambu pendek pada tandu darurat

  • Ikatan canggah
 

 Gunanya untuk meyambung dua buah tongkat secara lurus
  • Ikatan silang

Gunanya untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang posisinya bersilangan


  • Ikatan kaki tiga

Gunanya untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga

Rabu, 03 September 2014

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


PENDAHULUAN

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu     kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain

c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat



2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan   dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
a. Berhenti bernafas
b. Pendarahan parah
c. Shok
d. Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan
perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta
lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.


MATERI POKOK

1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


A. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas

     Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan.Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
1) Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas

2) Rahang ditarik sampai mulut terbuka

3) Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.

4) Tiup ke mulut/hidung korban, kepada:
a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.

b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit


B. P3K bagi korban Sengatan Listrik

1) Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering

2) Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban

3) Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang


C. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah

1) Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
2) Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
3) Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.


D. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok

1) Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
2) Tanda-tanda Shok
a) Denyut nadi cepat tapi lemah

b) Merasa lemas

c) Muka pucat

d) Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil

e) Merasa haus

f) Merasa mual

g) Nafas tidak teratur

h) Tekanan darah sangat rendah
3) Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
a) Menghentikan pendarahan

b) Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas

c) Memberi nafas buatan

d) Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
4) Langkah-langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
a) Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.

b) Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin

c) Usahakan pasien tidak melihat lukanya

d) Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari:
- 1 sendok teh garam dapur

- ½ sendok teh tepung soda kue

- 4-5 gelas air

- dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh

e) perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.

f) Cepat-cepat panggil dokter


E. P3K patah tulang

1) Tanda-tanda patah tulang

a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka

b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal

c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan

d) Kulit tidak terasa kalau disentuh

e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang. 

b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan

c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
- hentikan pendarahan serius yang terjadi 

- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan 

- upayakan lalu lintas udara tetap lancer

- jika diperlukan buatlah nafas buatan

- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang. Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan 
• Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada

• Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar

• Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari

• Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
b). Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
• Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin

• Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut

• Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah

• Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)
c) Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.
d) Patah Tulang di paha
• Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter

• Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal

• Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar

• Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk

• Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.


F. Pembalut dan Pembalutan


1) Pembalut. Macam-macam pembalut :
a) Pembalut kasa gulung

b) Pembalut kasa perekat

c) Pembalut penekan

d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)

e) Gulungan kapas

f) Pembalut segi tiga (mitella)
2) Pembalutan
a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening

b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki

c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan

d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi

e) Pembalutan spiral pada tangan

f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.

Budaya Hidup Sehat


Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :


1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.

2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.

3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.

4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.

5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah

6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.

Powered By Blogger